Jumat, 15 Mei 2015

14 PERLENGKAPAN DASAR PENDAKIAN

Tidak ada komentar :
Sekarang ini mendaki adalah salah satu kegiatan yang disukai oleh banyak orang. mulai dari yang sudah berpengalaman sampai yang masih awam. Dalam mendaki gunung ataupun camping diperlukan perlengkapan dan peralatan khusus yang sesuai dengan kondisi alam tersebut.
Perlengkapan atau peralatan dalam mendaki gunung merupakan kebutuhan yang vital selama pendakian. Cuaca yang ekstrim dan berubah-ubah, tidak adanya fasilitas apapun di gunung serta fisik yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, membuat kita para pendaki dan pecinta alam membutuhkan peralatan tersebut.

Perlengkapan dasar yang harus dimiliki oleh seorang pendaki adalah
diantaranya :

1)      Sepatu
Sepatu lapangan ya (tidak dianjurkan memakai sepatu pekerja tambang atu bangunan)
2)      Kaos Kaki
Selain berfungsi untuk melindungi kulit kaki dari pergesekan dengan kulit sepatu juga dapat menjaga agar kaki tetap hangat.
3)      Celana Lapangan
Kuat, lembut, Ringan, dan cepat kering
4)      Baju Lapangan
Baiknya lengan panjang, kuat dan Mudah kering
5)      Topi Lapangan
dianjurkan memakai topi rimba.
6)      Sarung Tangan Lapangan
Dianjurkan tidak menggunakan sarung tangan yang kaku, karena dapat menghalangi gerakan tangan.
7)      Ikat Pinggang
Selain menjaga agar celana tidak kendur, juga untuk meletakan alat-alat yang perlu cepat dijangkau seperti pisau pinggang, tempat air minum, tempat alat-alat P3K, dll.
 8)     Ransel / Carrier
Kuat, harus mampu membawa beban dengan aman, berdaya tahan tinggi, tidak mudah robek, jahitannya tidak mudah lepas, zippernya cukup kokoh, dsb.
9)      Peralatan navigasi
Kompas, peta, protaktor, busur derajat, pensil, dll.
10)    Lampu Senter
Dengan bola lampu dan baterai cadangan
11)    Peluit
Berfungsi untuk memberi tanda
12)    Pisau
Pisau saku serbaguna/ golok tebas
13)    Peralatan Tidur
Satu set pakaian tidur
Kaus kaki untuk tidur
 Sleeping bag
 Matras
Tenda/ponco/flysheet untuk bivak
14)    Perlengkapan Masak dan Makan
Alat-alat makan
Alat pembuat api (lilin, spirtus, dll)
Kantung air / tempat air

itulah 14 macam perlengkapan dasar pendakian yang wajib dibawa oleh seorang pendaki ketika sedang melakukan pendakian.
Sekian…
Dan selamat mendaki Gunung….


Read More

SYARAT UNTUK MENJADI RELAWAN

5 komentar :
Sebagai wujud dari penerapan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bahwa penanggung jawab penanggulangan bencana (PB) bukan hanya tugas pemerintah saja, tetapi dunia usaha dan masyarakat. Masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam PB, yaitu salah satunya dengan menjadi relawan PB. Oleh karena itu pengembangan jumlah dan mutu relawan jadi penting.
Relawan adalah seseorang atau sekelompok orang, yang memiliki kemampuan dan kepedulian dalam bidang sosial dan kemanusiaan, yang bekerja secara ikhlas untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan itu sendiri. Relawan Penanggulangan Bencana yang selanjutnya akan disebut relawan adalah seseorang atau sekelompok orang, yang memiliki kemampuan dan kepedulian dalam penanggulangan bencana yang bekerja secara ikhlas untuk kegiatan penanggulangan bencana.

PRINSIP KERJA
1. Mandiri
2. Profesional
3. Solidaritas  
4. Sinergi
5. Akuntabilitas

KEWAJIBAN RELAWAN
1. Melakukan kegiatan PB
2. Mentaati peraturan dan prosedur kebencanaan yang berlaku;
3. Menjunjung tinggi azas dan prinsip kerja relawan;
4. Mempunyai bekal pengetahuan dan ketrampilan
5. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan.
6. Menyediakan waktu untuk melaksanakan tugas kemanusiaan.

HAK RELAWAN
1. Mendapatkan pengakuan atas peran dan tugasnya sesuai  ketrampilan dan         keahliannya
2. Mendapat pengetahuan tentang PB
3. Mengundurkan diri sebagai relawan
4. Hak sesuai dg aturan atau ketentuan lembaga yang menaunginya
Cat : punya kemerdekaan atas azas individu

PERSYARATAN RELAWAN
Persyaratan Umum
1.    WNI  usia min. 18 tahun
2.    Sehat jasmani dan rohani
3.    Berdedikasi tinggi dalam kerelaanan
4.    Mandiri dan koordinatif
5.    Memiliki pengetahuan, keahlian dan ketrampilan tertentu dalam kebencanaan
6.    Tdk dlm masalah pidana dan subversi
7.    Punya lembaga induk pembina
8.    Telah mengikuti kegiatan pelatihan dasar PB
Persyaratan Khusus
Ditentukan dan diatur oleh masing-masing pembina teknis.

SKILL YANG  HARUS DIMILIKI
STANDARD MINIMAL certified dalam hal :
1.    Self-Rescue
2.    MFR
3.    Kenal Karakteristik Bencana
4.    Paham  Sphere Project u/aplikasi di Indonesia
5.    Tahu tahapan koordinasi
ADVANCE  certified  dalam salah satu bid Kedaruratan mis :
1. USAR
2. Disaster Comm
3. IAP dan menjalankan ICS
PENGERAHAN- nya 
MANDIRI /SWADAYA
1. INDIVIDU
2. KELOMPOK
Melakukan kegiatan kerelawanan secara mandiri ,tetapi tetap patuh pada etika kerelawanan PB PEMERINTAH
1. Melalui induk orgasisasi  induknya
2. Melalui induk pembinanya
3. Melalui pembina teknisnya
PENGERAHAN RELAWAN secara NASIONAL




KOORDINASI – nya
1. Semua kegiatan PB harus selalu
    mengacu pada perundangan PB yang ada
2. Semua pelaku PB harus berkoordinasi
    dengan pengendali operasi PB yang 
    telah ditetapkan Pemerintah / BPBD
3. Pelaksanaan lapangan harus sesuai
    dengan POLA OPS yang telah  
    ditentukan

KOMANDO
RELAWAN UMUM
Secara prinsip mengikuti semua ketentuan Pemerintah, dimana pelaksanaannya secara MANDIRI.
Pelaporan tetap harus dilakukan berkala u/kontrol deviasi dilapangan
PENUGASAN-BKO
Sepenuhnya dikendalikan Pemerintah,  meliputi :
1. Penempatan dan Pergerakan Team
2. Pelaporan berkala
3. Evaluasi harian
4. Hal-2 teknis detail
RELAWAN PB BNPB/D
PENGERAHANNYA
1.Atas permintaan kepada Lembaga Pembinanya
2. Jumlah, Skill dan kompetensinya selalu ditentukan
3. Jangka waktu pengerahannya tertentu
TANGGUNGJAWAB PENGERAH
1. Resiko atas keselamatan Relawan
2. Biaya pengerahandan operasi
3. Dampak akibat perintah operasi
PEMBINAAN
NASIONAL
BNPB  menuju kearah :
1. Peningkatan Ketrampilan
2. Kompetensi  
3. Kerjasama Pendidikan dengan pihak asing / ketiga
4. Sosialisasi kepada BPBD dan Lembaga-2 Pembina Nasional
DAERAH
1. Sosialisasi kpd Lembaga pembina regional
2. Bintek pada potensi daerah
3. Peningkatan Skill
4. Kompetensi
5. Regenerasi Potensi Daerah

HAK & KEWAJIBAN INDUK ORGANISASI – nya  
KEWAJIBAN
1.Pembinaan kapasitas dan potensi
    relawan
2.Pembinaan jiwa korsa, karakter dan
    kepemimpinan
3.Peningkatan kwalitas kelembagaan
   pembina
HAK
1.Mendapatkan fasilitasi peningkatan
   kompetensi anggotanya dari pemerintah
2.Mendapatkan perlindungan dan hak sama
   serta perlakuan setara antar sesama lembaga
RELAWAN KHUSUS
BNPB
Contoh :
RELAWAN KOMUNITAS OPERATOR RADIO BENCANA, dibina oleh BNPB
Anggotanya  tersebar di 33 propinsi , jumlah 300 orang (dari target 500 operator. )
Tugasnya : memberikan data laporan awal sesaat terjadi bencana gempa, agar mudah menentukan IAP
Read More

Kamis, 14 Mei 2015

PANDUAN RINGKAS PPGD

Tidak ada komentar :
PANDUAN RINGKAS PPGD
Pertolongan Pertama Gawat Darurat 


Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera yang memerlukan penanganan medis dasar.
Tujuannya adalah untuk menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.
Sebagai seorang penolong hal-hal yang perlu diperhatikan adalah

1. Tenang dan jangan panik
2. pastikan diri kita aman. (pehatikan bahaya lalulintas, kebakaran,
    aliran listrik dan atau apa saja yang mengancam keselamatan diri
    kita, orang lain dan korban. Dekati korban setelah kondisi benar-
    benar aman).
3. Mintalah bantuan. (Jangan pernah meninggalkan korban
    sendirian kecuali kita hanya seorang diri).
4. Hubungi Rumah Sakit atau fasilitas medis terdekat
5. Jangan pindahkan korban patah tulang tapa tandu
6. Jangan memberikan makanan atau minuman pada korban
MEMERIKSA KONDISI KORBAN
Penolong bisa melakukan A,B,C.
a. Airway (Jalur Pernapasan/Udara) - Apakah korban terhalang
    jalur pernapasannya?
b. Breathing (Pernapasan) - Bagaimana pernapasan korban?
    Apakah ia bernapas?
c. Circulation (Sirkulasi) - Apakah korban menunjukkan adanya
    denyut nadi di titik-titik nadi seperti pergelangan tangan, pangkal
    paha, pembuluh nadi kepala (dekat leher).
Bila sadar, korban akan bisa menggerakkan tubuhnya mengeluarkan suara atau menjawab pertanyaan sebagai bentuk reaksi yang diberikan.

Jika tidak ada reaksi, atau korban tidak sadar, maka yang harus dilakukan adalah

1. Hubungi 118 atau nomor telepon gawat darurat yang bisa
    dihubungi.
2. Baringkan korban secara berlahan dan berlututlah disebelahnya,
    tegak lurus dengan bahu korban.
3. Periksa pernapasannya dengan LDR, Lihat – Dengar – Rasakan
    selama kurang lebih 5 – 10 detik. Lihat naik turun (kembang 
    kempis) dada bagian bawah dan perut. Dengarkan dan rasakan 
    keluarnya udara dari hidung dengan meletakkan pipi kita ke 
    wajah korban. Jika korban tidak bernafas, segera lakukan 
    bantuan pernafasan
4. Angkat dagu korban. tutup hidung korban. Tarik napas dan
    letakkan mulut kita diatas mulut korban (mulut kita harus
    menutupi sepenuhnya mulut korban). Berikan bantuan napas
    sebanyak 2 kali setiap 5 detik sambil tetap “Lihat-Dengar-
    Rasakan” hembusan napasnya dan lihat apakah dada korban naik
    saat udara di hembuskan. Jika masih belum ada napas, mulailah
    bantuan pernapasan dengan menekan dada dan jantung; taruh
    satu telepak tangan diantara tulang dada dan tulang belakang dan
    tangan satunya taruh diatasnya. Tekan dada korban sedalam 4-5
    cm dengan cepat. Lakukan 30 tekanan untuk setiap 2 pernapasan
    (100 tekanan per menit).
5. Ketika korban bernapas lagi, miringkan korban dalam posisi
    pemulihan. Sampai menunggu medis datang.

Selesai...
Read More